1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Resolusi DK PBB Keluar, Pertempuran Terus Berlanjut di Gaza

9 Januari 2009

Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, dianggap bagaikan angin lalu. Kedua pihak yang bertikai, tentara Israel dan kelompok Hamas masih melanjutkan pertempuran.

https://p.dw.com/p/GV4Z
Foto: AP/DW Fotomontage

Meski Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan resolusi untuk menyerukan gencatan senjata, Israel dan kelompok-kelompok pejuang militan Palestina terus melanjutkan pertempuran sengit di Jalur Gaza. Operasi militer akan terus berlanjut, demikian kata juru bicara militer Israel. Sementara Hamas menanggapi serangan tersebut dengan balik menembakkan paling kurang 20 roket ke wilayah Israel. Duta besar Israel untuk PBB Gabriela Shalev beralasan bahwa serangan Hamas memaksa Israel tidak memiliki pilihan:„Kelompok Hamas terus melancarkan serangan pada kami. Hamas juga menolak menghentikan serangan dan penyelundupan senjata. Hal inilah yang membuat Israel tidak punya pilihan lain, melainkan bereaksi mempertahankan diri. Tanggung jawab untuk menghentikan situasi permusuhan saat ini tergantung pada Hamas. Masyarakat internasional juga harus memfokuskan diri pada aktivitas Hamas dan menjamin aktivitas terorisme tidak dapat dibenarkan.“

Jumat ini Israel masih sibuk dengan sidang kabinetnya untuk bereaksi terhadap resolusi DK PBB, sementara pejuang radikal Hamas dan kelompok militan Palestina, Jihad Islam Palestina, serta Hisbullah menyatakan menolak tegas resolusi Dewan Keamanan PBB. Juru Bicara Hamas, Sami Abu Suhri, menjelaskan, mereka menolak resolusi demi kepentingan dan tuntutan penduduk Gaza yang tidak diperhatikan. Sementara itu juru bicara Hamas, Abu Ahmad, mengatakan resolusi ini masih jauh dari yang diharapkan. Karena di dalamnya tidak disinggung tentang kesediaan Israel untuk membuka semua blokade di pos-pos perbatasan. Suara yang lebih konspiratif terdengar dari pucuk pimpinan Palestina di Ramallah. Kelompok moderat Palestina ini menyambut seruan resolusi dan meminta Hamas untuk mentaatinya.

Dilaporkan, Israel terus melancarkan gempuran ofensifnya pada hari ke-14 malam tadi. Lebih dari 50 obyek milik Hamas menjadi sasaran serangan. Kapal-kapal perang Israel juga melepaskan tembakan balasan atas serangan roket di Deir el-Balah, di daerah pusat Jalur Gaza.

Sehari sebelumnya, DK PBB telah menyerukan agar kedua kubu yang bertikai segera menghentikan serangan dan menghargai gencatan senjata. Resolusi ditu dinyatakan, setelah 14 negara mendukung proposal yang diajukan Inggris tersebut, sementara Amerika Serikat menyatakan abstain dalam pemungutan suara. Menlu Inggris, David Miliband:„Tugas kita adalah mendorong agar kata-kata dalam resolusi ini dapat diwujudkan, dan ini adalah tugas yang akan dipegang teguh Inggris.“

Walau abstain, Menteri Luar Negeri AS Condoleeza Rice berujar AS mendukung implementasi resolusi tersebut. „AS berpikir bahwa penting melihat hasil mediasi yang dilakukan Mesir, untuk melihat apakah resolusi ini akan dapat membantu dan itulah sebabnya kenapa kita memilih untuk abstain .”

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown berujar dunia harus bereaksi untuk menjamin resolusi yang diputuskan di New York itu terlaksana dalam beberapa hari mendatang. Sementara itu Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki Monn menyambut baik hasil resolusi PBB, seraya mengatakan hal itu akan memungkinkan petugas PBB memasuki kembali wilayah konflik itu.

Israel akan menutup perbatasan ke wilayah Tepi Barat sampai malam Minggu, karena mengantisipasi kemungkinan adanya demonstrasi besar-besaran setelah Sholat Jumat. Sejak dimulainya ofensif darat Israel tanggal 27 Desember silam, menurut laporan pemerintah Israel sudah ada lebih dari 780 orang tewas, sementara jumlah yang luka-luka bertambah menjadi 3000 an orang. (ap)