1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Hentikan Kiriman Bantuan Ke Gaza

9 Januari 2009

PBB menghentikan pengiriman bantuan bagi warga di Jalur Gaza hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sekitar setengah dari warga berjumlah 1,5 juta orang bergantung pada bantuan tersebut.

https://p.dw.com/p/GV5M
Bantuan bahan pangan bagi warga Gaza dari UNRWAFoto: AP

Juru bicara organisasi bantuan bagi pengungsi UNRWA Chris Guinnes mengatakan, bantuan dihentikan hingga ada jaminan keamanan bagi para pekerja PBB dari militer Israel. Menurut keterangan PBB, panser Israel menembaki dua truk berisi bahan bantuan dinperbatasan di wilayah utara Jalur Gaza. Tiga pekerja PBB tewas dalam kejadian tersebut. Guinnes berpendapat, ini bukan sebuah kecelakaan. Gencatan senjata selama tiga jam tidak cukup untuk membantu para warga yang bermukim di wilayah perang.

"Apa yang harus dipastikan bagi warga yang mengalami trauma di Gaza adalah gencatan senjata yang permanen. Hanya dengan cara ini lah, para pengemudi truk dan orang tak bersalah bisa diselamatkan. Dan UNRWA bisa mulai meneruskan tugas kemanusiaan yang belum tuntas."

Juru bicara militer menyatakan akan meninjau kembali keputusan PBB tersebut. Namun ia menolak tuduhan, bahwa aksi penembakan terhadap para pengemudi truk PBB dilakukan dengan sengaja. Komite internasional Palang Merah menjelaskan, mereka juga akan mengurangi aksi bantuan karena kejadian yang mirip dengan yang dialami UNRWA. Dalam sebuah pernyataan resmi, Palang Merah mengatakan, apa yang dilakukan militer Israel denga menghalang-halangi penyelamatan warga yang terluka adalah hal yang tidak dapat diterima. Menurut pihak Palang Merah, Rabu malam lalu, tim penyelamat menemukan 11 mayat di sebuah rumah di selatan Gaza City. Selain itu, ada empat orang anak yang menunggui ibu mereka yang tewas. Keluarga ini menghubungi tim penyelamat melalui telepon Sabtu lalu. Pihak militer menolak permohonan tim Palang Merah yang bermaksud menanggapi secara langsung permohonan bantuan tersebut. Seorang juru bicara militer pada awalnya menolak untuk berkomentar atas kejadian itu, namun kemudian menegaskan bahwa angkatan bersenjata Israel telah menunjukkan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan menghentikan sementara aksi militer untuk menyelamatkan nyawa para warga sipil. Tetapi organisasi-organisasi bantuan bersikeras bahwa keselamatan para pekerjanya terancam dan warga sipil tidak punya tempat untuk melarikan diri. Koordinator kemanusiaan PBB bagi wilayah Palestina Maxwell Gaylard mengatakan, semua pihak harus menghormati norma hukum kemanusiaan internasional, khususnya prinsip proposionalitas dalam serangan dan pemisahan tegas antara warga sipil dan kombatan. Amnesty International menuduh tentara Israel dan pejuang Palestina menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Lebih dari 763 warga Palestina telah tewas di Gaza semenjak Israel meluncurkan operasi militer menuang timah' 27 Desember lalu. (vlz)