1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaQatar

Fans Perempuan Arab Serbu Stadion di Piala Dunia 2022

Kalika Mehta
30 November 2022

Piala Dunia sepak bola kali ini dihadiri lebih banyak fans perempuan Arab di dalam stadion daripada turnamen-turnamen sebelumnya. Perempuan Qatar, Arab Saudi, Maroko dan Tunisia berebut mendukung timnya.

https://p.dw.com/p/4KIRj
Foto ilustrasi fans perempuan Arab di stadion sepakbola Qatar
Foto ilustrasi fans perempuan Arab di stadion sepakbola QatarFoto: Heuler Andrey/Action Plus/IMAGO

Piala Dunia sepak bola pertama yang diselenggarakan di Timur Tengah, menghadirkan tim nasional dari empat negara Arab yang terlibat: Arab Saudi, Maroko, Tunisia dan tuan rumah Qatar. Jumlah fans perempuan Arab yang tampil di stadion juga mencatat rekor.

"Kehadiran suporter perempuan Arab di Qatar lebih besar dari yang kami perkirakan," kata seorang fans perempuan Qatar kepada reporter DW Dana Sumlaji. "Anda bisa melihat bahwa mereka setara (dengan fans pria) di stadion. "Kami memang berasal dari negara konservatif, dan beberapa keluarga tidak mengizinkan perempuan pergi ke stadion, sementara keluarga lain tidak memiliki masalah."

"Tapi kami jarang memang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia, jadi Anda melihat bahkan keluarga konservatif ini menerima anak-anak perempuan mereka pergi ke stadion. Kami datang dalam jumlah besar, seperti satu keluarga, untuk mendukung semua tim Arab."

Fans perempuan Arab Saudi mendukung timnya di Qatar
Fans perempuan Arab Saudi mendukung timnya di QatarFoto: Ulmer/Teamfoto/IMAGO

Fans Saudi memenuhi Doha

Khususnya fans perempuan dari Arab Saudi berbondong datang ke Qatar, setelah negaranya melakukan serangkaian reformasi selama beberapa tahun terakhir, termasuk mencabut larangan perempuan masuk ke stadion sepak bola pada Januari 2019.

Menyusul kemenangan mengejutkan Arab Saudi 2-1 atas Argentina dalam pertandingan pembuka grup mereka, sejumlah besar fans Arab Saudi lalu berangkat ke Doha untuk menyaksikan pertandingan kedua tim nasionalnya melawan Polandia. Dari 44.259 penonton yang hadir di stadion, menurut catatan panitia, sekitar 42.000 berasal dari Arab Saudi.

"Stadion tempat kami bermain melawan Polandia tidak bisa menampung kami semua," jelas seorang supporter perempuanp Saudi. "Tunggu sampai pertandingan di Lusail melawan Meksiko, kami akan memenuhi stadion.

"Perempuan Saudi selalu mendukung tim pria baik di depan TV atau di stadion. Dan karena sekarang tidak ada batasan bagi perempuan ke stadion, kami memiliki hak yang sama dengan pria di sana," tambahnya. "Kami datang dalam jumlah besar ke Qatar. Saya berharap masa depan akan lebih cerah, terutama untuk tim nasional perempuan. Saya berharap bisa melihat mereka juga di Piala Dunia Perempuan segera."

Perbedaan budaya Afrika dan Jazirah Arab

Awal tahun ini, kesebelasan perempuan Maroko menjadi tim perempuan Arab pertama yang berhasil masuk kualifikasi Piala Dunia, setelah mencapai final Piala Afrika tahun ini, meski akhirnya kalah 2-1 dari timnas Afrika Selatan. Tapi fans Maroko mengatakan masih ada perbedaan jelas dalam sikap melihat perempuan di lapangan sepak bola dalam budaya Afrika Utara dibandingkan dengan budaya di Jazirah Arab.

"Budaya di Maroko, mendukung tim nasional adalah tugas nasional," jelas pendukung Maroko Kawtar Ajbali. "Kami lahir dengan budaya sepak bola dan ada kesetaraan antara pria dan perempuan dalam hal ini."

Reporter DW kelahiran Suriah Dana Sumlaji adalah salah satu dari sedikit reporter TV perempuan keturunan Arab yang hadir di Qatar. "Apa yang saya lihat di Piala Dunia kali ini, dengan semua fans perempuan ini merayakan sepak bola, tidak peduli perbedaan kepercayaan atau perbedaan tradisi dan budaya mereka, itulah yang selalu saya impikan untuk dilihat di dunia Arab," katanya. "Saya harap bisa selalu seperti ini, melihat perempuan di stadion sebagai hal yang sangat normal." (hp/yf)