1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tuduhan Rasisme dalam Kampanye Calon Presiden AS

14 Maret 2008

Obama tidak akan kuat posisinya seperti sekarang jika ia berkulit putih. Pernyataan Geraldine Ferraro ini dianggap banyak orang sebagai ucapan rasis.

https://p.dw.com/p/DOfO
Geraldine FerraroFoto: picture-alliance/ dpa
Hillary Clinton harus menerima semprotan kejengkelan, saat ia tampil di depan sekitar 60 penerbit surat kabar kulit hitam di Washington, Rabu malam (13/03). Barbara Reynolds, seorang kolumnis afro-amerika, menanggapi dengan berang pernyataan Geraldine Ferraro, penggalang dana Clinton, yang mengatakan Barack Obama tidak akan kuat posisinya seperti sekarang jika ia berkulit putih atau jika ia seorang perempuan. Pernyataan itu, menurut Reynolds: "Tidak sensitif, melukai perasaan dan tidak menaruh hormat.“ Banyak orang di Amerika Serikat yang melihat pernyataan Ferraro mengenai warna kulit Obama sebagai ucapan rasis. Hillary Clinton sendiri membiarkan perdebatan tentang Ferraro berlangsung selama dua hari, sebelum perempuan yang juga menjadi penasehat di kubu Clinton itu akhirnya mengundurkan diri. Di depan publik kulit hitam di sebuah hotel di Washington itu, Clinton menarik garis pembatas yang jelas antara ia dan Ferraro. "Saya menolak apa yang ia katakan dan sangat menyesali bahwa peryataan semacam itu diucapkan. Jelas sekali, Ferraro tidak berbicara mewakili saya maupun tim saya. Dan dia sudah mengundurkan diri dari komite keuangan saya." Geraldine Ferraro bukanlah sembarang penggalang dana. Tahun 1984 ia tampil sebagai kandidat perempuan pertama untuk jabatan wakil presiden AS. Mundurnya ia dari tim kampanye Clinton, tak pelak lagi dipahami sebagai pengakuan salah atau penyesalan. Ia memutuskan mengambil langkah itu agar dapat membela diri lebih baik, kata Ferraro. Pernyataannya akan dimanfaatkan kubu Obama untuk melancarkan serangan balasan terhadap Hillary Clinton. Tapi tuduhan bahwa komentarnya mengneai Obama bersifat rasis, dibantah Ferraro. "Mereka harus minta maaf pada saya karena menyebut saya rasis.“ Kata Ferrero. Tim kampanye Obama secara sadar menyalahtafsirkan pernyataannya, kata Ferraro lagi. "Menurut saya pribadi, inilah kali terakhir tim Obama bisa memainkan kartu soal rasisme.“ Barack Obama sendiri menganggap pernyataan Ferraro sebagai angin lalu. Pernyataan yang hanya menjadi tertawaan, kata senator kulit hitam itu yang dengan ironis menambahkan: "Dugaan bahwa adalah keuntungan besar bagi saya sebagai seorang Afro-Amerika bernama Barack Obama menjadi kandidat presiden AS, saya kira hanya anggapan sebagian kecil masyarakat umum." Saling serang, ringan dan berat, senantiasa terjadi antara kubu Obama dan Clinton. beberapa pekan silam, seorang relawan kampanye Obama menyebut Hillary Clinton sebagai "monster". Akibatnya ia harus segera keluar dari tim Obama.