1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Clinton atau Obama?

5 Maret 2008

John McCain keluar sebagai calon tunggal Partai Republik pemilu presiden Amerika Serikat. Sementara di kubu Demokrat, pertarungan antar Clinton dan Obama berlanjut.

https://p.dw.com/p/DIhq
Clinton (kiri) dan Obama (kanan), keduanya menolak mundurFoto: AP

Hillary Clinton yang mengenakan kostum merah menyala tampak siap menghadapi tantangan apapun. Menangnya Hillary dalam pemilihan awal di Ohio merupakan isyarat bagi politisi perempuan itu untuk melanjutkan kampanye pemilunya. Tiap calon presiden Amerika yang menang di Ohio terbukti tak terkalahkan dalam pemilu presiden tingkat nasional, kata Hillary.

"Anda tahu kan, apa yang dikatakan orang? Ke mana Ohio pergi, seluruh Amerika akan melangkah. Negara ini kembali siap bertempur dan kampanye ini akan kembali dilanjutkan. Warga Ohio menunjukkan dengan sangat jelas: Kita akan terus melangkah, kita tetap kuat, kita akan menempuh jalan ini sampai tiba di tujuan!"

Clinton dapat merujuk pada kemenangan di sejumlah negara bagian besar seperti Kalifornia, New York dan New Jersey dan kini, Texas. Walau begitu, Clinton tetap tidak dapat mengejar perolehan suara rivalnya, demikian diungkap Obama dalam pidatonya di kota Dallas, Texas.

"Kita semua tahu, kita tetap memegang lebih banyak suara delegasi. Dan kita akan memenangkan nominasi pemilu ini."

Pertarungan untuk menjadi calon presiden kubu Demokrat terus berlanjut. Mungkin saja pada akhirnya baik Clinton maupun Obama gagal meraih mayoritas dari 2025 suara yang dibutuhkan. Sehingga keputusan terakhir terletak di tangan 800 delegasi utama yang tidak terikat. Pemilihan awal berikutnya untuk memperebutkan suara delegasi Partai Demokrat digelar 22 April mendatang di Pennsylvania.

John McCain gewann die republikanische Präsidenten-Nominierung
Senator Arizona McCain, calon tunggal Partai RepublikFoto: AP

Sementara itu, Partai Republik sudah menetapkan calon tunggalnya. John McCain tampil di depan pendukungnya di Texas dengan wajah berseri-seri. Ia memenangkan pemilihan awal di empat negara bagian sehingga perolehan suara delegasinya tidak terkejar lagi.

"Bangkitlah bersama saya, bangkitlah dan berjuang demi Amerika, demi kekuatan, nilai-nilai dan masa depan negara ini! Pertarungan sesungguhnya dimulai malam ini."

Pidato McCain merupakan awal dari kampanye pemilunya. Ia menyinggung topik yang diperdebatkan Obama dan Clinton belakangan ini. McCain menyatakan mendukung perdagangan bebas dan pemangkasan pajak. Veteran perang Vietnam itu juga menandaskan bahwa presiden Amerika berikutnya harus siap menghadapi realita politik, dan itu termasuk perang di Irak. McCain sendiri mendukung sepenuhnya keputusan untuk menggulingkan rezim Saddam Hussein. Tapi McCain juga menyatakan:

"Presiden berikutnya harus bisa menjelaskan bagaimana ia akan mengakhiri perang ini secepat mungkin untuk mencegah pecahnya perang antar agama di Irak. Ini dapat berujung pada pembasmian etnis dan menyebabkan goyahnya stabilitas di Timur Tengah. Sehingga lawan kita di kawasan dapat memperluas pengaruhnya dan menggerogoti keamanan yang akhirnya memberi angin pada kelompok teroris untuk menyerang kita, dan kita harus mencegah mereka memiliki senjata untuk itu!"

Rabu (05/03) ini, McCain akan bersantap siang dengan Presden George W. Bush di Gedung Putih. Bush diperkirakan akan memberi dukungannya bagi John McCain. Karena, walau McCain berhasil memenangkan pemilihan awal, ia harus tetap menyakinkan kubu konservatif Partai Republik, bahwa ia siap memperjuangkan kepentingan mereka. McCain sering dikritik karena dianggap terlalu liberal dan bersedia berkompromi dengan kubu Demokrat.

Bekas gubernur Arkansas Mike Huckabee yang merupakan pesaing terakhir John McCain menarik diri dari persaingan Selasa (05/03) malam dan menyatakan mendukung McCain. Senator Arizona yang berusia 71 tahun ini diresmikan sebagai calon tunggal Partai Republik dalam sidang partai, September mendatang. (zer)