1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warisan Tak Sedap Bush

28 Januari 2008

Warisan tak selalu menguntungkan. Contohnya warisan kebijakan Presiden Amerika Serikat George W. Bush bagi penerusnya.

https://p.dw.com/p/Cyiu
Presiden AS, George W. Bush
Presiden AS, George W. BushFoto: AP

Dalam beberapa periode, presiden Amerika Serikat hampir selalu berasal dari Partai Republik. Sejak tahun 1861, dari 27 presiden AS, 18 berasal dari Partai Republik. Namun dalam musim pemilihan umum di Amerika Serikat kali ini, para kandidat dari Partai Republik menghadapi tantangan berat. Kebijakan politik Presiden AS George W. Bush dari kubu Republik selama dua periode, begitu banyak mendapatkan hujan kritikan. Kondisi ini mendorong masyarakat haus akan sosok kepemimpinan baru. Dan hal itu mungkin mereka dapatkan dari para kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Barack Obama yang masih berusia muda dan karismatik. Alhasil, dalam kampanye kali ini para kandidat dari kubu Partai Republik, berusaha mengenyahkan warisan kebijakan Bush yang tak sedap itu.

Para kandidat penerus Bush itu juga tampak enggan mewarisi gaya kepemimpinan Bush. Misalnya mantan gubernur Massachusetts Mitt Romney, yang memenangkan putaran pemilihan awal di Michigan. Katanya kala itu: “Malam ini kita merayakan kejayaan optimisme dari pesimisme yang melingkupi pemerintahan di Washington.” Sebelumnya Romney memiliki kebijakan politik yang lebih mirip dengan kebijakan Bush ketimbang kandidat lain. Dulu ia pernah mendukung kebijakan Bush dalam pengiriman pasukan tambahan ke perang Irak. Namun kini ia mengusulkan pengurangan jumlah pasukan di Irak. Pemilu telah mendorongnya seolah berubah sikap.“Para pelobi dan politisi menyadari, bahwa Amerika Serikat mengetahui kerusakan sistem pemerintahan di Washington dan kami siap memperbaikinya.”

Padahal dalam menghadapi masalah politik sipil, Romney juga bersikap konservatif laksana Bush. Waktu menjadi gubernur di Massachusset ia pernah menggunakan hak vetonya menentang pengembangan penelitian genetik DNA. Romney juga berulangkali mengeluarkan pernyataan menentang pernikahan sesama jenis. Nilai plus sang kandidat dari kubu republik ini bisa jadi di sektor perekonomian dan perdagangan.Sebagai lulusan Universitas Harvard, ia cukup piawai mengembangkan perekonomian negara bagian yang dipimpinnya.

Bagaimana dengan kandidat kubu republik lainnya? “Kita semua tahu bahwa sejak 28 tahun lalu pemenang di South Carolina merupakan kandidat kuat dalam pemilihan presiden.“ John McCain yang memenangkan pemilihan putaran awal di negara bagian South Carolina dan New Hampshire memetik keuntungan dari kebijakan Bush yang kontroversial. Sebab sejak lama McCain dikenal sebagai penetang kebijakan Bush. Misalnya dalam perang Irak, unsur penyiksaan dalam menginterograsi tahanan teroris, dan kebijakan soal aborsi. Banyak orang percaya ia mampu membuat perubahan bagi Amerika Serikat.

Terakhir sosok kandidat Mike Huckabee. Pendeta dari Gereja Baptis itu bisa jadi merupakan kuda hitam dari kubu republik. Ia belum punya pengalaman politik luar negeri yang memadai. Namun Huckabee memiliki sentimen anti kemapanan, sikap yang banyak didukung di negara-negara bagian Amerika Serikat.” Yang pertama, kita belajar bahwa manusia itu lebih penting daripada dompet.”

Dengan berbagai persoalan dan kelemahan, sampai saat ini belum dapat dipastikan siapa calon favorit dari Partai Republik yang bakalan unggul dalam pemilu nanti. Belum jelas pula program atau kebijakan apa yang ingin mereka usung. Yang pasti, mereka enggan memilih jurus yang dipakai oleh Bush.