1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Studienkolleg, Sekolah Persiapan Perguruan Tinggi di Jerman

Vinka Siregar

Sebelum memasuki perguruan tinggi di Jerman, calon mahasiswa asing lulusan sekolah menengah atas harus mengikuti sekolah persiapan yang disebut Studienkolleg.

https://p.dw.com/p/Dhrk
Rajin belajar, merupakan kunci kesuksesan studi.
Rajin belajar, merupakan kunci kesuksesan studi.Foto: picture alliance/dpa

Studienkolleg adalah program persamaan yang diwajibkan untuk calon mahasiswa asing sebelum memasuki kuliah di Jerman. Studienkolleg berlangsung selama dua semester atau satu tahun. Pemerintah Jerman memberikan batasan maksimal dua tahun untuk menyelesaikan program persamaan Studienkolleg tersebut.

Sekolah tersebut terbagi dalam 5 program, yaitu Technik-Kurs atau T-Kurs untuk jurusan teknik dan kimia, Medizin-Kurs atau M-Kurs untuk kedokteran dan biologi. Wirtschaft-Kurs atau W-Kurs untuk jurusan ekonomi dan Geisteswissenschaften/Sozialwissenschaften-Kurs atau G/S Kurs untuk jurusan sosial ataupun bahasa.

Patut diperhatikan, sebelum calon mahasiswa mendaftarkan diri di perguruan tinggi di Jerman, mereka harus tahu jurusan apa yang benar-benar diinginkan. Karena di Jerman selain terdapat dua jenis Studienkolleg yaitu Studienkolleg yang diperuntukkan untuk masuk universitas serta Studienkolleg yang disediakan untuk Fachhochschule. Fachochschule yakni sekolah tinggi ilmu terapan yang program kuliahnya lebih bersifat ilmu praktis ketimbang universitas yang lebih menggali teori.

Persyaratan Kemampuan Bahasa Jerman

Untuk bisa melamar ujian masuk Studienkolleg, salah satu persyaratannya adalah memiliki sertifikat kemahiran bahasa Jerman tingkat dasar (Grundstufe) dengan Zertifikat Deutsch (ZD) yang dikeluarkan lembaga bahasa Goethe Institut. Namun, persyaratan itu dapat saja berbeda, sesuai dengan Studienkolleg setempat atau jurusan yang akan dimasuki.

Tak jarang, persyaratan untuk memasuki Studienkolleg jurusan M-Kurs atau G/S Kurs, diperlukan kemampuan Bahasa Jerman tingkat menengah atau Mittelstufe dengan sertifikat Zentrale Mittelstufe Prüfung yang dikeluarkan Goethe Institut.

Ujian Masuk Studienkolleg

Ujian untuk memasuki Studienkolleg atau yang dikenal dengan Aufnahmeprüfung biasanya hanya tes Bahasa Jerman, tapi yang akan memasuki urusan ilmu pasti dan sains akan ditambahi dengan tes matematika sebagai salah satu persyaratannya. Tes untuk memasuki Studienkolleg jangan dianggap sepele karena banyak juga yang tidak lolos.

Selain itu ada taktik bagi calon mahasiswa asing agar melamar ke berbagai Studienkolleg di sejumlah kota, sehingga kesempatan untuk berhasil lulus Aufnahmeprüfung lebih besar. Ujian masuk ini hanya berlangsung dua kali dalam setahun dan tidak berlangsung serempak di semua Studienkolleg.

Hal Penting Selama Menjadi Siswa Studienkolleg

Satu sisi yang penting untuk diperhatikan adalah peraturan kelulusan dan kuota jumlah mahasiswa asing disetiap Studienkolleg berbeda-beda. Sesudah lolos dari ujian masuk Studienkolleg (Aufnahmeprüfung), calon mahasiswa dapat langsung mendapatkan ijin untuk bisa menghuni kamar di asrama mahasiswa yang disebut dengan Studentenwohnheim. Serta mendapatkan tiket transportasi yang berlaku di negara bagian, di mana kita tinggal. Biaya sewa asrama terjangkau bagi kantong mahasiswa Di situ pun tersedia berbagai kemungkinan bagi calon mahasiswa untuk bisa berinteraksi dengan mahasiswa dari lain berbagai negara.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah asuransi, karena tidak semua perusahaan asuransi mau menerima kliennya yang masih mengikuti Studienkolleg. Biasanya premi asuransi untuk mahasiswa berkisar 50 Euro atau 600 ribu Rupiah per bulan.

Selama menempuh Studienkolleg, calon mahasiswa tidak diperbolehkan bekerja. Izin kerja hanya diberikan kepada mahasiswa. Peraturan kerja yang berlaku untuk mahasiswa adalah maksimal 90 hari dalam setahun, jika melebihi ketentuan maka dia harus memohon izin kerja yang lebih panjang atau dianggap melanggar peraturan sebagai pekerja gelap.

Jadi, selama menjadi menempuh Studienkolleg, siswa diharapkan berkonsentrasi belajar agar lulus dalam dua semester dan setelahnya dapat menikmati pendidikan di perguruan tinggi.

Tawaran yang Berbeda di Masing-masing Studienkolleg

Setiap Studienkolleg di berbagai negara bagian Jerman, memiliki peraturan yang berbeda. Mata pelajaran yang diberikan di Studienkolleg, sama halnya seperti pelajaran sewaktu kita di Sekolah Menengah Atas. Ada beberapa Studienkolleg yang menyediakan program Vor-Kurs. Program Vor-Kurs yakni semacam kursus pendahuluan sebagai persiapan menempuh ujian masuk. Program Vor-Kurs ini mengajarkan juga trik-trik soal ujian untuk menghadapi ujian masuk yang sangat efisien. Selain itu juga terdapat perkumpulan mahasiswa Indonesia yang menawarkan kegiatan belajar bersama.

Direktor Studienkolleg Bonn, Dr. Jochen Bartsch, mengungkapkan pengalamannya menangani calon mahasiswa asing.

"Saya mempunyai gambaran yang positif dengan murid-murid asing yang ingin menuntut ilmu di Jerman begitu juga keinginan mereka untuk mengenali bahasa dan kultur Jerman. Masalah terutama terjadi karena perbedaan kebiasaan dan kultur di Jerman terutama dengan murid-murid yang terdidik secara konservatif atau dilatarbelakangi agama. Tetapi sejauh itu hubungan antara murid-murid satu dan yang lain tidak ada masalah.”

Studienkolleg di Indonesia

Selain itu terdapat juga Studienkolleg Indonesia di Jakarta yang bekerjasama dengan salah satu Studienkolleg Universitas Hannover di negara bagian Jerman Niedersachsen. Di situ calon mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir Studienkolleg yang dinamakan Feststellungprüfung.

Salah seorang mahasiswi yang kini kuliah di Universitas Köln, Ni Nyoman Agnes Tri Widhyadyani, sempat mengenyam Studienkolleg Indonesia di Jakarta.

Ia menceritakan pengalamannya, "Waktu pertama kali saya mendengar bahwa adanya Studienkolleg di Indonesia, saya merasa itu ada banyak keuntungannya dari segi waktu dimana Studienkolleg Indonesia hanya ditempuh selama 9 bulan sedangkan di Jerman berlangsung selama satu tahun, itu 12 bulan. Studienkolleg Indonesia lebih nyaman dari segi bahasa, biaya hidup. Serta biaya untuk masuk ke Studienkolleg sendiri juga tidak mahal, jika dibandingkan dengan Jerman. “

Lulus Studienkolleg, Lalu Apa?

Setelah lulus dari Studienkolleg, sebaiknya para calon mahasiswa langsung mencari informasi mengenai jurusan serta langkah-langkah apa dibutuhkan. Institusi semacam ini dinamakan Zentral Studienberatung atau Pusat Konsultasi.

Selain itu, diperlukan sifat keingintahuan yang tinggi dan rajin. Tentu saja dalam hal mencari universitas atau Fachhochschule dengan bidang studi yang cocok dan memang menjadi impian calon mahasiswa.

Jangan ragu untuk mengirimkan e-mail ke bagian penerimaan mahasiswa baru. Bagi calon mahasiswa asing, bisa menghubungi biro konsultasi mahasiswa asing di tiap perguruan tinggi yang disebut Akademisches Auslandamt (AAA). Atau, calon mahasiswa dapat meminta informasi mengenai suatu bidang studi, langsung ke sekretariat jurusan yang diinginkan di perguruan tinggi yang bersangkutan.