1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Defisit Anggaran Paksa AS Rampingkan Militer

Sascha Brinkmann6 Januari 2012

Pemerintah Amerika Serikat, hari Kamis (5/1) mengumumkan kebijakan baru dalam bidang strategi keamanan. Paman Sam akan merampingkan jumlah pasukan angkatan darat dan anggaran militernya yang terus membengkak pesat.

https://p.dw.com/p/13fEP
Presiden Obama umumkan penghematan belanja militerFoto: dapd

Pengumuman ini disampaikan Presiden Barack Obama dalam sebuah kunjungan yang terbilang langka ke Pentagon. Obama mengatakan dirinya percaya bahwa rakyat bisa mengerti dengan kebijakan ini, sambil menegaskan bahwa militer Amerika akan tetap kuat, dan bangsa Amerika akan tetap aman "Ya, memang, militer kami akan menjadi lebih ramping, tapi dunia perlu tahu, bahwa Amerika akan menjaga keunggulan militernya dengan angkatan bersenjata yang gesit, fleksibel dan siap untuk berbagai kemungkinan dan ancaman”.

Kebijakan baru Amerika ini antara lain dengan mengurangi jumlah pasukan angkatan darat. Obama mengatakan "Kami melihat melampaui perang Irak dan Afghanistan, inilah akhir era panjang, pembangunan negara bangsa dengan jejak militer yang besar. Kami memastikan akan bisa membangun sistem keamanan dengan jumlah pasukan darat biasa yang kecil. Kami akan terus maju dan menyingkirkan sistem usang era perang dingin, sehingga kami bisa berinvestasi membangun kemampuan militer yang kami butuhkan untuk masa depan“.

Presiden Barack Obama meyakinkan bahwa kebijakan baru dalam strategi pertahanan ini akan tetap memungkinkan angkatan bersenjata Amerika secara efektif memerangi terorisme dan pada saat bersamaan menghadapi ancaman dari negara lain seperti Cina dan Iran. Amerika ke depan, kata Obama akan lebih fokus di Asia, "Sebagaimana telah saya perlihatkan dengan jelas di Australia, kami akan memperkuat kehadiran pasukan di Asia Pasifik. Pengurangan anggaran tak akan dilakukan dengan mengorbankan wilayah penting. Kami akan melanjutkan investasi pertahanan di wilayah sekutu dan partner kami. Termasuk NATO sebagaimana yang terakhir ditunjukkan di Libya. Kami juga akan tetap waspada khususnya di Timur Tengah”.

Obama menegaskan, meski lambat namun yang terpenting bahwa pertumbuhan anggaran pertahanan Amerika selama sepuluh tahun mendatang akan tetap ada. Paman Sam kata Obama, punya tanggungjawab, karena dunia membutuhkan kepemimpinan Amerika.

Dokumen strategi pertahanan baru ini berjudul “Mempertahanan Kepemimpinan Global Amerika: Prioritas Pertahanan Abad-21“. Kebijakan baru ini adalah hasil studi berbulan-bulan yang dilakukan Pentagon.

Merefleksikan sebuah pertaruhan tingkat tinggi yang dilakukan Obama untuk menyeimbangkan kebutuhan untuk berhemat di satu sisi, sementara di sisi lain tetap menjaga keamanan dalam negeri dan menjadi polisi dunia. Belakangan, Amerika berjuangan melawan defisit anggaran. Negeri itu terbelit krisis ekonomi yang membuat pertumbuhan ekonomi melambat.

Partai oposisi, Republik, langsung mengecam kebijakan baru ini dan menyebutnya sebagai tanda bahwa pemerintahan Obama ingin melepaskan tanggungjawab Amerika atas keamanan dunia.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk